Metode Transfer dan Durasi Waktu
Metode transfer yang Anda pilih menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga dana sampai di rekening tujuan. Berikut ini beberapa pilihan metode transfer beserta estimasi durasinya:
Tips Agar Transfer Lebih Cepat dan Efisien
Dengan berbagai pilihan metode dan pertimbangan di atas, Anda dapat menyesuaikan cara transfer yang sesuai dengan kebutuhan, waktu, dan budget Anda. Sesuaikan metode transfer dengan kebutuhan dan pastikan untuk selalu memeriksa biaya serta estimasi waktu pemrosesan untuk pengalaman transfer yang lebih optimal.
Kawan PRIMA, menjelang akhir tahun kamu disarankan untuk melihat sisa cuti sekarang. Bila masih ada, yuk sebaiknya rencanakan short escape ke negara-negara tetangga yang bebas visa dan mudah dijangkau.
Loh, kenapa? Karena menjelang akhir tahun merupakan high season di mana biaya tiket perjalanan maupun penginapan akan semakin mahal. Jadi momen di bulan-bulan sekarang ini tepat sekali buat kamu yang ingin jalan-jalan sebelum musim liburan tiba.
Dari Jaringan PRIMA, kami menyarankan untuk kamu segera berlibur ke Singapura. Sebab, dengan harga yang terjangkau, di Singapura Kawan PRIMA juga tidak perlu repot cari-cari tempat penukarang uang. Hal ini disebabkan karena sistem pembayaran di Singapura sudah terhubung dengan Indonesia melalui QR Antarnegara loh. Kamu cukup mengandalkan QR di mobile banking BCA untuk perjalanan short escape-mu!
Apa itu QR Antarnegara
Mengutip siaran pers Bank Indonesia, QR Antarnegara merupakan sistem pembayaran lintas batas yang memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi di negara lain menggunakan kode QR lokal mereka. Dalam konteks Indonesia, sistem ini menghubungkan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dengan sistem kode QR negara lain, seperti SGQR di Singapura. Melalui inisiatif ini, pengguna dapat melakukan pembayaran dengan mudah hanya melalui pemindaian kode QR di merchant di negara lain, tanpa perlu menukar mata uang asing.
Kemudahan dan Keunggulan QR BCA
Kemudahan QR Antarnegara ini membuat nasabah BCA di atas tidak perlu repot-repot lagi mencari tempat penukaran uang asing untuk bertransaksi di Singapura dan cukup mengandalkan BCA Mobile dari ponsel masing-masing. Nasabah cukup melakukan scan di berbagai merchant di Singapura yang memiliki lambang SGQR untuk menyelesaikan pembayaran.
Keunggulan QR Antarnegara (Cross-border) selain mempermudah pengalaman bertransaksi namun juga secara real-time melakukan konversi dari mata uang Dolar Singapura ke Rupiah dengan nilai tukar yang kompetitif.
Cara Melakukan pembayaran QR di Singapura dengan BCA
Selain itu, tentunya metode pembayaran ini lebih aman dan nyaman karena nasabah BCA tidak perlu membawa uang fisik dalam jumlah besar. Untuk bisa menikmati fitur ini, Kawan PRIMA sebagai nasabah BCA dan pengguna BCA Mobile cukup mengikuti langkah-langkah berikut:
Kemudahaan transaksi ini bisa terjadi karena Jaringan PRIMA sebagai perusahaan switching Indonesia telah terhubung dengan perusahaan switching Singapura (NETS).
Nah Kawan PRIMA, tentunya setelah mengetahui keunggulan dan mudahnya bertransaksi QR BCA Mobile di Singapura memberikan kamu pengalaman yang menyenangkan bukan? Dengan memanfaatkan BCA Mobile untuk perjalanan healing-mu, banyak manfaat yang bisa dirasakan mulai dari pengalaman bertransaksi yang nyaman, efisien, dan tanpa hambatan, menjadikan BCA sebagai pilihan tepat untuk kebutuhan transaksi internasional Kawan PRIMA. Tingkatkan terus transaksimu dengan jalan-jalan seru di Singapura pakai QR BCA di BCA Mobile!
Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Otoritas Moneter Singapura (MAS) meluncurkan aturan baru bagi bank asing di negara itu. Poin terpenting, bank yang memiliki layanan penuh, termasuk layanan bagi nasabah ritel atau berstatus qualifying full bank (QFB), wajib berbadan hukum Singapura. QFB juga harus memiliki modal sekitar Rp 11,25 triliun (Harian KONTAN, 21 Juli 2012).
Ada tiga bank dari Indonesia yang beroperasi di Singapura, yakni Bank BNI, Bank Mandiri dan Bank Central Asia (BCA). Ketiganya belum berstatus QFB. Dus, beleid tersebut bakal menambah terjal jalan menuju QFB.
Abdullah Firman Wibowo, Manajer Internasional BNI, menjelaskan, bagi bank asing berstatus QFB, aturan ini menguntungkan. Bank bisa beroperasi penuh, bisa menambah 30 cabang dan menjual lebih banyak produk.
Namun di sisi lain ada pengetatan syarat. Selain harus menambah modal, bank berstatus QFB terkena aturan transfer laba ke negara asal. Mereka juga tak sembarangan mendapuk direksi. Calon direksi harus bekerja di Singapura minimal 5 tahun.
Di Singapura ada lima kriteria bank, yang tertinggi QFB. Di bawahnya full branch, limited purpose branch, representative office dan agency banking. "Kami tak bisa menambah cabang akibat aturan ini," kata Firman, Minggu (22/7).
Saat ini BNI memiliki dua kantor di Singapura, berstatus full branch dan remittance centre. BNI belum berencana menaikkan status menjadi QFB.
Pertimbangannya, pengawasan makin ketat dan pembagian keuntungan ke pusat tidak signifikan. "Tidak sesuai rencana kami," katanya.Firman mengakui, potensi dana pihak ketiga di Singapura sangat besar. Dari total 5 juta-6 juta penduduk, 200.000 - 300.000 adalah penduduk
Indonesia. Misalnya, ada 100.000 pekerja Indonesia memiliki pendapatan Rp 20 juta per bulan, ada potensi lebih dari Rp 2 triliun per bulan, belum termasuk dari transaksi lain, seperti remitansi.
Budi Gunadi Sadikin, Direktur Ritel dan Mikro Bank Mandiri, menilai ketentuan modal Rp 11,25 triliun terlalu berat. Bank asing yang baru berencana masuk ke Singapura, mustahil meraih laba dan return on asset secara normal.
Menurutnya, MAS mempersulit bank asing dan memproteksi bank lokal. Atas dasar itu, ia mengingatkan perlunya kesetaraan kebijakan MAS dengan Bank Indonesia (BI). Misalnya, bank milik asing yang ingin membuka 50 cabang, harus memiliki modal minimal Rp 50 triliun.
Budi berharap, BI tak mudah memberi izin akuisisi bank, penambahan cabang, jaringan ATM dan produk bank asal Singapura, sampai kondisi resiprokal setara. "Pembatasan itu berpengaruh bagi kami," kata Budi.
Dalam membatasi asing, BI seharusnya belajar dari MAS. Mereka cepat menyusun regulasi, berani bersikap dan cuek pada tekanan investor.
Singapura juga ingin menjadikan perbankan mereka tuan rumah di negeri sendiri. "Pemerintah ingin tiga bank lokal Singapura memiliki setengah deposito penduduk dan menjadi anchor bank yang kuat," kata Chairman MAS, Tharman Shanmugaratnam, di www.asiaone.com.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Reporter: Nina Dwiantika Editor: Asnil Amri
Informa Electronics - Cashback IDR100,000
Period 15 Dec 2024 - 31 Mar 2025
Kerja Sama BCA dengan Otoritas Singapura untuk pengembangan proyek Gedung Hijau di Indonesia.
Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bekerja sama dengan Building and Construction Authority Singapore, dan G-Energy Global Pte Ltd. untuk pengembangan proyek gedung hijau di Indonesia.
Penandatanganan kerja sama (Memorandum of Understanding/MoU) tersebut dilakukan oleh kedua pihak, dengan tujuan mendukung pengembangan teknologi ramah lingkungan serta standardisasi gedung hijau baik di lingkungan BCA, maupun proyek-proyek internasional. Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan di Wisma BCA Foresta, BSD, Rabu (11/12).
Direktur BCA Frengky Chandra Kusuma mengatakan, Wisma BCA Foresta dipercaya memperoleh plakat Green Mark Super Low Energy sekaligus menjadi gedung percontohan untuk pengembangan proyek gedung hijau di Indonesia. Capaian ini menjadi bukti nyata dari dedikasi dan kerja keras seluruh tim perseroan dalam mendukung upaya keberlanjutan di seluruh aspek operasional bisnis.
Baca Juga: Perbankan Bersiasat Hadapi Peningkatan Kredit Macet KPR
"Melalui MoU yang hari ini kami sepakati, BCA berkomitmen untuk terus memperkuat peran kami dalam mempromosikan praktik ramah lingkungan di Indonesia maupun negara-negara lainnya, sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan yang berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan," ungkapnya dikutip dari siaran pers, Rabu (11/12).
Wisma BCA Foresta adalah gedung pertama di Indonesia yang meraih sertifikat Green Mark Super Low Energy Building dari Building and Construction Authority Singapura. Bangunan ini ditetapkan sebagai gedung percontohan dan praktik terbaik gedung hijau di Indonesia oleh Building and Construction Authority Singapore.
Building and Construction Authority adalah badan otoritas Singapura yang bertugas mengembangkan dan membuat regulasi terkait keamanan, keberlanjutan, kemudahan akses dalam bidang konstruksi dan gedung. G-Energy adalah entitas energy service company (ESCO) yang membantu operasional sebuah entitas berjalan efisien dan berkelanjutan.
Dalam rangka mendukung upaya pengurangan jejak karbon dan efisiensi energi, Wisma BCA Foresta didesain agar penggunaan energi dapat seminimal mungkin melalui sejumlah teknik; seperti penerapan Building Automation System, Chiller Plant Management System, serta desain dan material selubung bangunan yang menjaga suhu dan kelembapan secara optimal.
Gedung ini juga dilengkapi dengan sistem air minum berbasis reverse osmosis, pemanfaatan air hasil daur ulang, serta pemanfaatan limpasan air hujan. Selain itu, pemasangan panel surya turut mendukung pengurangan penggunaan listrik dari sumber bahan bakar fosil, menjadikannya gedung hijau yang komprehensif. Semua teknologi tersebut dikelola Tim Manajemen Energi dari Divisi Logistik dan Gedung BCA, yang berkontribusi menciptakan gedung hemat energi.
Wisma BCA Foresta juga menyediakan fasilitas publik, salah satunya adalah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang terbuka bagi masyarakat. Sejak diresmikan tiga tahun lalu, gedung ini mendulang berbagai pengakuan dan apresiasi dari sejumlah pihak.
Baca Juga: PPN Akan Naik Jadi 12%, Belanja Masyarakat untuk Barang Mewah Menurun
Sebelumnya, Gedung Wisma BCA Foresta mendapat predikat Winner pada ajang ASEAN Energy Awards 2023 untuk kategori Energy Efficient Building, subkategori New and Existing Building. Gedung ini juga menjadi peringkat pertama untuk kategori Gedung Hemat Energi Sub Kategori Gedung Baru dari ajang Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) 2022.
Selain itu, Wisma BCA Foresta juga telah mengantongi sertifikat Greenship building level platinum dari Green Building Council Indonesia (GBCI) untuk kategori existing building pada 2021.
Selaras dengan pencapaian yang diraih Wisma BCA Foresta, penyaluran kredit BCA untuk sektor-sektor berkelanjutan juga terus tumbuh.
Per September 2024, kredit sektor berkelanjutan tumbuh 10,7% YoY menyentuh Rp214 triliun. Nominal tersebut berkontribusi sekitar 24,3% terhadap total portofolio pembiayaan BCA.
Frengky menyebut penandatanganan kerja sama ini adalah langkah penting dalam perjalanan BCA untuk memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan, tidak hanya di sektor perbankan tetapi juga dalam pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan.
Wisma BCA Foresta, sebagai gedung pertama di Indonesia yang meraih sertifikasi Green Mark Super Low Energy Building, menjadi wujud nyata dari dedikasi dan inovasi BCA dalam menciptakan solusi berbasis efisiensi energi dan keberlanjutan.
"Kami percaya bahwa kemitraan ini akan membawa dampak yang lebih luas, baik dalam pengembangan teknologi hijau, penerapan standar global, maupun penguatan ekosistem yang mendukung masa depan berkelanjutan,” tutup Frengky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Reporter: Nurtiandriyani Simamora Editor: Herlina Kartika Dewi
Jika Anda ingin mengirim uang dari Singapura ke Indonesia melalui Bank Central Asia (BCA), beberapa pilihan layanan transfer tersedia, masing-masing dengan durasi waktu dan keuntungan yang berbeda. Pilihan metode yang tepat dapat membuat transfer uang menjadi lebih cepat, aman, dan efisien. Berikut adalah informasi rinci mengenai durasi transfer dan metode terbaik untuk pengiriman uang dari Singapura ke Indonesia.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Durasi Transfer
Selain metode yang digunakan, beberapa faktor lain juga turut mempengaruhi kecepatan transfer uang dari Singapura ke Indonesia, antara lain: